Kamis, 16 Juli 2009

"""HEART"""

Setiap manusia mendambakan kedamaian dan kebahagiaan hidup, dan berbagai cara ditempuh untuk meraihnya. Ada yang berusaha mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya, dan ada yang mencari popularitas setinggi-tingginya.Untuk mencapai tahapan tersebut terkadang ia tidak peduli orang lain menderita dan sengsara karena ulahnya. Baginya yang penting harta dan popularitas tercapai dan orang-orang menaruh hormat dihadapanya.
Sebagai manusia yang beragama, kedamaian dan kebahagiaan yang sejati tidak terletak pada banyaknya harta dan tingginya popularitas, tetapi terletak pada hati yang terbimbing oleh rahmat dan hidayah Allah. Hati yang didalamnya Allah berkenan memasukan cahanya Nya, sehingga semua bentuk yang merusak hati dibersihkan.
“Bumi dan langit Ku tidak dapat memuat Ku, tetapi yang dapat memuat Ku adalah hati hambaku yang beriman” ( khadist qudsi).

“Sesungguhnya Allah mempunyai wadah yang berada pada penduduk bumi, dan wadah Rabb kalian adalah hati hamba-hambaNya yang shaleh, dan diantara mereka yang paling disukai-Nya adalah yang paling lemah lembut hatinya”. ( HR Thabrani ).

Hati lemah lembut adalah hati yang mampu menangkap isyarat-isyarat illahiyah yang terjadi baik yang bersumber dari peristiwa pribadi maupun peristiwa yang terjadi disekitarnya. Yang pada giliranya dirinya menjadi manusia yang terjaga dari perbuatan-perbuatan yng dibenci oleh Allah SWT, ia lebih suka mengkonsumsi makanan yang halal meskipun sangat sederhana, makanan itu sangat nikmat baginya. Dan dunia seisinya ini bagaikan berada dalam genggamanya.

“Barang siapa yang damai hatinya, sehat badanya, ada makanan untuk dimakanya sehari itu, seakan telah berkumpul pada tanganya dunia seisinya”. (HR. Tirmidzi)

Nabi Muhammad SAW. Menempatkan kedamaian hati pada tingkat pertama untuk meraih kebahagiaan hidup. Jika hati kotor atau rusak. Dapat dipastikan kegelisahan dan penderitaanlah yang akan di alami

Nabi Isya AS, bersabda:
”Beruntunglah orang yang menjaga lidahnya, yang memiliki rumah sesuai dengan kebutuhanya, dan yang membersihkan dosa-dosanya”.

“Janganlah banyak berbicara tanpa menyebut nama Tuhan. Jika tidak, hatimu akan mengeras, dan hati yang keras itu jauh dari Tuhan, tapi kalian tidak mengetahuinya. Janganlah membahas dosa orang lain se akan-akan kamu adalah Tuhan, tetapi hitunglah dosa itu dalam kedudukanmu sebagai hamba. Ada dua macam manusia: manusia sehat dan manusia sakit. Berbuat baiklah kepada yang sakit dan bersyukurlah kepada Tuhan atas kesehatan yang dikaruniakan-Nya”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar